Eksotika yang membuat hati nyaman, membayar lelahnya perjalanan yang ditempuh dengan jarak berjam-jam. Pulau Umang merupakan kawasan wisata yang berdiri di atas pulau kecil berukuran hanya 5 hektar. Tapi sanggup mendatangkan banyak wisatawan dari penjuru Indonesia hingga mancanegara. Pada akhir pekan, pulau terpencil ini tak ubahnya seperti obyek wisata yang berada di pusat kota. Dan secara otomatis, tidak membuat kita sebagai pengunjung merasa risih karena berada di pulau terpencil yang sangat kecil.
Pulau berada di Teluk Panaitan dan sebelah selatan Ujungkulon ini, memiliki daya tarik dengan pantainya yang berpasir putih serta panorama alam yang memukau.
Untuk dapat ke pulau ini, tidak terlalu sulit, juga tidak terlalu mudah. Namun lebih mudah jika menggunakan kendaraan sendiri, karena angkutan menuju Pulau Umang masih dibilang cukup jarang.
Obyek wisata ini bisa ditempuh melalui jalur Anyer-Carita-Labuan yang menjadi kawasan obyek wisata pantai unggulan Banten atau lewat jalur Pandeglang-Labuan. Dari dua rute tersebut pemberhentian terakhir di sebuah desa Kecamatan Sumur. Bagi yang pergi dengan angkutan umum, akan lebih mudah menempuh jalur Pandeglang-Labuan. Karena tersedia bis di sini, dan bisa melanjutkan dengan angkutan lain sejenis mikrolet sampai ke Kecamatan Sumur.
Di pulau Umang, banyak hal yang bisa kita lakukan, seperti bermain air dan olahraga jet ski, banana boat, atau snorkeling. Bagi yang suka berenang, tersedia kolam renang yang berbatasan dengan pantai, jadi sambil berenang kita juga bisa menikmati indahnya pantai. Selesai berenang, tersedia jacuzzi untuk memijat tubuh yang pegal. Tersedia juga paket spa. Semua dilakukan di saung-saung yang berada di pinggir pantai.
Perairan di pulau ini masih banyak terdapat ikan. Di dekat dermaga, kita dapat melihat kumpulan ikan yang berkelompok. Bagi yang hobi memancing, tempat ini menjadi lokasi favorit. Di sisi lain, tersedia berbagai permainan anak seperti ayunan dan trombolin. Voli pantai menjadi alternatif lain mengisi waktu di pulau ini.
Sunset dan Sunrise
Inilah hal yang tak boleh dilewatkan, menunggu matahari terbenam atau mengiringi matahari terbit dari anjungan atau dari balai gazebo atau pinggir pantai. Matahari tergelincir ke ufuk barat dengan sempurna. Menebarkan semburat jingga. Pada saat ini lepas semua kepenatan hidup, meski sesaat.
Atau pada pagi menjelang, mengiringi matahari terbit melupakan pengalaman tak terlupakan. Membangkitkan semangat baru. Dan menumbuhkan rasa optimis, betapa Tuhan tak menyia-nyiakan ciptaannya begitu saja melainkan berguna bagi manusia.
Inilah yang menjadi alasan siapapun berniat datang kembali dan kembali ke pulau ini. Walaupun pada mulanya, akan membosankan karena jaraknya yang jauh, jalan yang harus dilewati berkelok-kelok dan naik turun bukit serta melewati hutan belantara yang masih sangat sepi. Tapi kesan setelah berkunjung, tidak sedikit yang terpuka dan menceritakannya kepada sahabat atau menuliskannya di blog pribadi tentang keajaiban Tuhan yang ditemui di sudut Kabupaten Pandeglang, Banten. (lai/radarbanten.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar