Jual Beli Rumah  - Melonjaknya harga bahan bangunan, upah pekerja, dan biaya perizinan  belakangan ini berdampak terhadap harga rumah. Survei terbaru yg  dilakukan Bank Indonesia menunjukkan, harga properti residensial pada  triwulan I-2011 mengalami kenaikan 2,24 persen dibandingkan dgn triwulan  sebelumnya.   
  
Dari  survei tersebut, rumah tipe besar mengalami kenaikan harga paling  tinggi, yaitu 2,63 persen dibandingkan dgn triwulan sebelumnya.  Sementara dari 14 kota besar yg disurvei, kenaikan harga jual beli rumah  paling tinggi terjadi di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, dan Bekasi  (Jabodebek) serta Banten, yaitu 3,41 persen.
  
  
Di  wilayah ini, peningkatan harga terjadi pada semua tipe bangunan, dgn  peningkatan tertinggi terjadi pada rumah tipe besar dan tingkat kenaikan  4,26 persen. Peningkatan harga yg cukup tinggi juga terjadi di wilayah  Padang, sebesar 2,86 persen, dgn kenaikan harga tertinggi terjadi pada  rumah tipe besar sebesar 3,24 persen.
  
  
Survei  juga menunjukkan, secara tahunan, harga jual beli dan properti  residensial mengalami peningkatan. Harga properti residensial selama  setahun terakhir meningkat 4,48 persen. Ini lebih tinggi dibandingkan  dgn kenaikan harga pada periode yg sama tahun sebelumnya, sebesar 2,53  persen.
  
  
Dilihat  secara tahunan ini, kenaikan harga terjadi pada semua tipe rumah, dgn  kenaikan tertinggi terjadi pada rumah tipe kecil (5,22 persen).  Berdasarkan wilayah, kenaikan harga paling tinggi terjadi di Manado  (5,78 persen), terutama pada rumah tipe kecil (13,67 persen).
  
  
Kenaikan  harga juga terjadi di wilayah Jabodetabek dan Banten sebesar 5,74  persen, lebih tinggi dibandingkan dgn periode yg sama tahun sebelumnya  (2,99 persen). Di wilayah ini, harga rumah tipe besar meningkat paling  tinggi, yaitu 6,41 persen ketimbang harga tahun lalu.
  
  
Kenaikan  harga tertinggi diperkirakan terjadi pada rumah tipe kecil (2,00  persen). Berdasarkan wilayah, kenaikan harga rumah paling tinggi  diperkirakan terjadi di wilayah Bandar Lampung, Lampung, sebesar 3,52  persen.
  
  
Sumber: kompas.com